By / 7th Desember, 2023 / News / No Comments

Tengger merupakan suku yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger yang juga meliputi wilayah Gunung Bromo dan Semeru. Suku ini disebut sebagai salah satu peradaban yang sudah ada sejak Kerajaan Majapahit. Ada banyak teori dari ahli mengenai asal mula suku Tengger. Namun, masyarakat suku Tengger percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Majapahit.

Wong (orang) Tengger secara harfiah diterjemahkan sebagai orang-orang dataran tinggi, secara etimologi tengger berasal dari bahasa Jawa yang artinya tegak, diam tanpa bergerak. Sejak masa kerajaan Hindu di Pulau Jawa, pegunungan Tengger diakui sebagai tempat suci yang dihuni abdi spiritual dari Sang Hyang Widi Wasa.

Sebagaimana kebanyakan suku di Indonesia, suku Tengger juga memilki legenda. Legenda tentang asal muasal Tengger ini bermula dari Rara Anteng dan Jaka Seger. Rara Anteng merupakan seorang putri dari Kerajaan Majapahit. Sang putri berlindung di wilayah Penanjakan setelah Majapahit mengalami pergolakan. Rara Anteng kemudian diangkat menjadi putri seorang Resi bernama Dadap Putih. Keduanya hidup bahagia di daerah pegunungan tersebut.

Di sisi lain, Jaka Seger yang berasal dari Kediri juga terpaksa mengasingkan diri karena situasi kerajaan yang kacau. Ia tinggal di Desa Keduwung, sembari mencari keberadaan pamannya yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Singkatnya, sang putri bertemu dengan Jaka Seger. Keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Akan tetapi setelah menunggu selama sewindu, keduanya belum juga dikaruniai seorang anak. Rara Anteng dan Jaka Seger pun memutuskan untuk bertapa.

Setelah bertapa selama enam tahun, permohonan keduanya dikabulkan. Namun, permintaan tersebut harus dibayar dengan nyawa sang anak bungsu. Rara Anteng dan Jaka Seger harus menumbalkan anak bungsunya ke dalam kawah Bromo sebagai syarat. Keduanya pun dikaruniai 25 orang anak. Suatu hari, Gunung Bromo bergemuruh. Rara Anteng dan Jaka Seger tahu bahwa inilah saatnya menyerahkan putra bungsu yang bernama Raden Kusuma. Sayangnya, mereka belum rela mengorbankan sang putra. Keduanya lalu menyembunyikan Raden Kusuma di daerah Ngadas. Akan tetapi, letusan Gunung Bromo yang dahsyat ternyata menjangkau tempat persembunyian Raden Kusuma, putra bungsu Rara Anteng dan Jaka Seger kemudian tersedot masuk ke dalam Gunung Bromo. Saat itulah terdengar pesan dari Raden Kusuma yang ingin saudaranya untuk tetap hidup rukun. Ia juga mengaku rela menjadi persembahan demi kesejahteraan dan kerukunan orangtua beserta para saudaranya. Raden Kusuma juga berpesan untuk mengirimkan hasil bumi ke Gunung Bromo setiap tanggal 14 Kasada. Dari legenda inilah nama TENGGER diperoleh. Tengger berasal dari nama Rara Anteng dan Jaka Seger yang dipercaya menjadi cikal bakal masyarakat di wilayah tersebut.


Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.